Sifat dan Akhlaq Rasulullah SAW


Sebagai ummat Nabi Muhammad SAW, maka sepantasnya kita menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan dalam membangun akhlaq yang mulia. Karena dengan akhlaq mulia akan mengantarkan kehidupan kita kepada kebahagiaan di dunia dan akhirat. Contoh teladan akhlaq mulia Rasulullah SAW yang tertuang dalam Al-Quran di antaranya:


1. Jujur dan benar. Kejujuran dan kebenaran Rasulullah Saw terhadap risalah yang beliau bawa yaitu wahyu Allah SWT tidak perlu kita ragukan lagi. Begitu pula ketika beliau bersikap dan berbicara, tidak pernah berbohong kepada siapapun. Sifat bohong itu mustahil bagi Rasulullah SAW. Oleh karena itu, sahabat Abdullah bin Mas'ud ra. menyebut beliau dengan gelar "Ash-Shadiqul Mashduq" yaitu "yang benar dan selalu dibenarkan". Bahkan sejarah mencatat bahwa musuh-musuh beliau pun mengakui keagungan dan kemuliaannya disebabkan beliau senantiasa bersikap jujur dalam segala hal, sehingga masyarakat Quraisy pada masa itu menjuluki beliau dengan predikat "Al-Amin", yaitu "yang terpercaya". Lalu bagaimana dengan kita, ummat Islam? Kalau masih ada orang yang ragu dan tidak percaya dengan risalah Rasulullah SAW, maka berarti ia lebih jahil dari masyarakat Quraisy.


2. Amanah. Rasulullah SAW tidak pernah berkhianat dalam menyampaikan ajaran Islam kepada ummatnya. Beliau tidak pernah sedikitpun menyembunyikan wahyu Allah SWT untuk diajarkan kepada ummat manusia, sehingga ajaran Islam menjadi sempurna, tidak butuh pengurangan atapun penambahan. Seperti firman Allah SWT: " Pada hari ini telah Ku-sempurna kan untukmu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam sebagai agama bagimu." (QS. Al-Maidah: 3). Akan tetapi manusialah yang menjauhkan diri dari ajaran Islam, mereka enggan, malas disebabkan oleh pekerjaan duniawi, sehingga menjadi lupa bahkan tidak mau membaca apalagi mempelajarinya.


Kalau kita bicara tentang amanah, sungguh amanah sangat berat tanggung jawabnya di hadapan Allah SWT. Ketika seseorang diperintahkan untuk menyampaikan suatu amanah kepada orang lain, maka wajib baginya menyampaikan amanah tersebut kepada orang yang berhak. Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu menyampaikan amanah itu kepada yang berhak menerimanya." (QS. An-Nisa: 58).


Ibnu Katsir menyatakan: bahwa ayat itu umum. Semua amanah yang berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban manusia, wajib dilaksanakan. Karena kehidupan ini tidak pernah lepas dari amanah. Ada amanah kita kepada Allah yang wajib dilaksankan seperti shalat, zakat, puasa, nazar dan ibadah-ibadah lainnya. Atau amanah kita kepada orang lain bahkan amanah kepada kita diri sendiri. Seperti seorang pelajar yang yang mempunyai amanah belajar, kepala rumah tangga yang mempunyai amanah bekerja. Semua anggota badan kita adalah amanah, agar kita menggunakannya sesuai hak-hak dan kewajiban masing-masing anggota badan tersebut. Janganlah sekali-kali menganggap remeh suatu perbuatan, karena hidup adalah amanah. Wallahu a'lam

Tidak ada komentar: