Dikisahkan, ada dua orang bersaudara. Satu diantaranya ahli ibadah, dan yang satu lagi ahli maksiat. Mereka tinggal di sebuah flat . Sang ‘abid tinggal di lantai atas dan saudaranya yang suka bermaksiat tinggal di lantai bawah.
Suatu ketika, terbetik dalam hati sang ahli ibadah untuk mengikuti bisikan hawa nafsunya, ia berkata: “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Kalau sekiranya aku turun ke rumah saudaraku, mungkin aku bisa sedikit bersenang-senang bersamanya. Dan aku bisa bertaubat setelah itu.” Lalu dia menuruni tangga menuju rumah saudaranya.
Sementara itu, sang ahli maksiat terbetik dalam hatinya, ia berkata: “Aku telah menghabiskan umurku dalam kemaksiatan. Dan saudaraku yang ahli ibadah akan masuk surga dan aku akan masuk neraka. Demi Allah, aku akan bertaubat. Aku akan naik menemui saudaraku di rumahnya. Mungkin aku bisa beribadah bersamanya dalam sisa umurku. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosaku.” Lalu dia pun menuju tangga untuk naik ke rumah saudaranya.
Tiba-tiba sang ahli ibadah yang menuruni tangga terpeleset dan jatuh menimpa sang ahli maksiat yang sedang menaiki tangga. Kemudian keduanya meninggal seketika itu juga. (Semoga Allah selalu menetapkan hati kita dalam ketaatan)
Suatu ketika, terbetik dalam hati sang ahli ibadah untuk mengikuti bisikan hawa nafsunya, ia berkata: “Sesungguhnya Allah Maha Pengampun. Kalau sekiranya aku turun ke rumah saudaraku, mungkin aku bisa sedikit bersenang-senang bersamanya. Dan aku bisa bertaubat setelah itu.” Lalu dia menuruni tangga menuju rumah saudaranya.
Sementara itu, sang ahli maksiat terbetik dalam hatinya, ia berkata: “Aku telah menghabiskan umurku dalam kemaksiatan. Dan saudaraku yang ahli ibadah akan masuk surga dan aku akan masuk neraka. Demi Allah, aku akan bertaubat. Aku akan naik menemui saudaraku di rumahnya. Mungkin aku bisa beribadah bersamanya dalam sisa umurku. Mudah-mudahan Allah mengampuni dosaku.” Lalu dia pun menuju tangga untuk naik ke rumah saudaranya.
Tiba-tiba sang ahli ibadah yang menuruni tangga terpeleset dan jatuh menimpa sang ahli maksiat yang sedang menaiki tangga. Kemudian keduanya meninggal seketika itu juga. (Semoga Allah selalu menetapkan hati kita dalam ketaatan)
Sumber : Kitab 300 Mauqif fii Az-Zuhd wa Ar-Roqoiq, Abdu Rahman Hal 68
Tidak ada komentar:
Posting Komentar